Rabu, 10 Oktober 2012

Riau Peringkat 7 Peparnas

PEKANBARU (RP) - Pertandingan hari pertama Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XIV Riau, Senin (8/10) mulai dihelat. Sebagai tuan rumah, Riau berhasil menyabet dua medali emas dari cabang renang dan berada di urutan tujuh klasemen sementara. Jawa Tengah kokoh di puncak klasemen dengan 19 emas. Hari pertama kemarin, 54 medali emas diperebutkan, 28 dari cabang atletik, 23 dari renang, dan lima medali emas dari panahan. Sementara perak diperebutkan 48 dan perunggu 46. Total yang diperebutkan 148 medali. Khusus di beberapa nomor renang, paralimpian hanya memperebutkan emas, sementara perak dan perunggu tidak dipertebutkan. Dua medali emas Riau dari cabang renang diperoleh melalui atletnya Melani Putri dan Suci Indriani. Sementara tiga medali perak disumbangkan dua dari atletik dan panahan, dan enam perunggu dari atletik dan renang. Pelatih renang Peparnas Riau, Asri mengaku puas dengan hasil perolehan sementara yang diraih para atletnya. Hal tersebut menjadi langkah awal untuk pertandingan selanjutnya. Karena peluang menambah medali masih terbuka lebar. ‘’Satu dari dua medali yang diraih memang ditargetkan untuk diraih, dan beruntung mereka berhasil mewujudkannya, semoga menambah motivasi perenang Riau lainnya karena masih banyak nomor yang diikuti, demikian pula cabang lain diharapkan dapat meraih hasil terbaik,’’ ungkap Asri kepada Riau Pos kemarin. Rekor ASEAN Selain itu Riau juga patut berbangga karena perenangnya yang meraih emas berhasil memecahkan rekor ASEAN Paragames 2011 lalu. Melani Putri berhasil memecahkan rekor di nomor 50 meter gaya dada Tuna Grahita putri. Melani berhasil mencatatkan waktu 47.42 detik. Catatan waktu ini berhasil mengalahkan rekor sebelumnya yang dipegang Fitriani dengan 49.16 detik. Asri menambahkan, atlet andalannya tersebut masih turun di tiga nomor pertandingan lainnya untuk menambah pundi-pundi medali. ‘’Melani masih turun di nomor 100 meter gaya dada putri, 50 meter gaya kupu-kupu, dan 50 meter gaya punggung. Semoga juga berhasil meraih emas,’’ lanjutnya. Sementara peluang Riau lainnya untuk mendongkrak posisi diharapkan dari nomor atletik. Sebab nomor tersebut juga menjadi andalan melalui Paralimpiannya, seperti Martin Lossu dan Suparniati. Hal itu dibenarkan oleh salah seorang pelatih atletik Peparnas Riau, Hasnor. Menurutnya, peluang medali dari atletik memang belum tercapai pada hari pertama. Karena atlet andalannya masih menjalani penyisihan dan lolos. ‘’Peluang medali kita dipertandingan besok (hari ini, red) mudah-mudahan terwujud. Karena di penyisihan Martin berhasil lolos dan akan menjalani laga final,’’ ungkapnya. Karenanya, sang pelatih berharap adanya dukungan dari seluruh masyarakat untuk memberikan motivasi kepada atlet yang bertanding. Dari 11 cabang yang mulai dipertandingkan, baru tiga cabang tersebut yang memperebutkan medali. Sementara peluang Riau masih terbuka untuk menembus posisi lima besar. Karena berdasarkan perolehan klasemen sementara medali Peparnas, Riau memiliki perolehan emas yang sama dengan Sumatera Utara, yaitu berada di posisi enam. Dan selisih satu medali dari peringkat lima Kaltim, Papua, Jabar, dan Kalsel berada di atasnya. Jateng masih kokoh dengan perolehan 19 emas, enam perak dan empat perunggu.(egp)

Emas Pertama

PEKANBARU, KOMPAS.com - Hanik Puji Astuti (16) paralimpian cabang atletik kelas T53 kursi roda putri asal Jawa Tengah, merebut medali emas pertama pada Pekan Paralimpik Nasional Riau 2012. Pada pertandingan final hari Senin (8/10/2012) pagi, Hanik mencatatkan waktu 6 menit, 34,3 detik disusul dua paralimpian asal Kalimantan Timur, Rohayati dan Linda Indriyani di posisi kedua dan ketiga. " Saya senang sekali dan bangga dapat menyumbangkan emas pertama buat Jawa Tengah. Kerja keras selama ini, menjadi tidak sia-sia," ujar Hanik seusai menyelesaikan final di Stadion Atletik, Rumbai, Pekanbaru. Di usianya yang masih terbilang muda, Hanik menjalani debutnya di Peparnas Riau dan langsung meraih medali emas. Pada tahun 2011 lalu, pelajar kelas dua sekolah menengah pertama ini, masih bertanding pada Pekan Olahraga Cacat Pelajar Nasional tahun 2011 dan meraih emas juga. "Semoga setelah medali emas ini, atlet Jateng lainnya menjadi tambah bersemangat," ujar Hanik. Pada kelas lainnya, paralimpian Jateng Awin Listiyowati merebut emas kedua di nomor lomba 1.500 meter kelas T54 dengan catatan waktu 5 menit, 31,7 detik. Adapun perak diraih Sri Juarsih (Jateng) dan Mulyani (Kalimantan Selatan). Pajudi, pelatih Jawa Tengah mengungkapkan, dua emas pertama yang disumbangkan Hanik dan Awin sangat berarti untuk memompa semangat tim. Dia berharap, Jateng dapat mengumpulkan 50 medali emas dari cabang atletik. Pada Pekan Olahraga Cacat Nasional (sebelum diubah menjadi Peparnas) tahun 2008 di Kalimantan Timur, Jateng meraih juara umum atletik dengan 63 medali emas. Pada Perparnas Riau, cabang atletik memperebutkan 152 medali emas.

Ada Pemecahan Rekor Asia Tenggara Lagi di Peparnas XIV

Pekanbaru - Terjadi lagi pemecahan rekor Asia Tenggara dari kolam renang di ajang Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XIV di Riau. Adalah atlet tuna daksa Asal Jawa Tengah yang menorehkannya. Agus Ngaimin, yang tampil di nomor 200 meter gaya bebas putra, berhasil meraih medali emas di Kolam Renang Sport Center Rumbai, Pekanbaru, Selasa (9/10/2012), dengan catatan waktu dua menit 48,95 detik. Catata n tersebut merupakan rekor baru di level Asia Tenggara, melampaui rekor sebelumnya yang dibuat Dewa Yusud dari Malaysia di ASEAN Paralympic Games 2011, dengan waktu 2 menit 54,60 detik. Agus mencapai prestasi tersebut dengan mengalahkan Suriansyah dari Kalimantan Tengah, yang berhak atas medali perak, karena peserta final hanya mereka berdua. Catatan waktu Suriansyah adalah 2 menit 49,26 detik. Bagi Agus hasil tersebut merupakan pencapaiannya yang semakin tinggi. Di Peparnas 2004 ia hanya meraih medali perak, lalu emas di Peparnas 2008 di Samarinda, Kalimantan Timur. "Saya bangga mampu menyumbangkan medali bagi daerah saya, karena buat orang (paralimpian) seperti kami, hanya dengan jalan ini bisa membanggakan nama Jateng di tingkat nasional," paparnya. Diakui Agus persiapannya memang tergolong singkat karena baru intensif berlatih sekitar satu minggu sebelum mengikuti Peparnas kali ini "Saya hanya perlu yakin dan fokus pada saat pertandingan, jadi latihan selama seminggu untuk mengembalikan kemampuan saya," terangnya. Kemarin, atlet tuna grahita asal Riau, Melani Putri, juga memecahkan rekor Asia Tenggara di nomor 50 meter gaya dada putri, dengan waktu 47,42 detik.

27 ATLET PEPARNAS MEMPEREBUTKAN 30 MENDALI BOLING

Selasa, 09 Oktober 2012 01:31 Pekanbaru, Gatranews - Sebanyak 27 atlet paralympian boling asal sembilan provinsi bakal memperebutkan 30 medali dalam Pekan Olahraga Nasional XIV 2012 di Purna MTQ Pekanbaru, 9-12 Oktober 2012. "Sedangkan kini, seluruh atlet paralympian tersebut hanya melakukan pengenalan lapangan hingga sore, agar pada pertandingan besoknya mereka sudah bisa menyesuaikan diri," kata Wakil Ketua Panitia Pelaksana, cabang olahraga boling, Syahril Anwar, di Pekanbaru, Senin (8/10). Menurutnya, kesiapan dari panitia pelaksana sendiri sudah mencapai 99 persen dimulai dari penyediaan kebutuhan atlet dari tempat penginapan, transportasi, hingga arena pertandingan. Di arena pertandingan sudah disediakan segala sesuatu yang diperlukan oleh penyandang disabilitas itu termasuk kebutuhan toilet khusus, tempat pagar berjalan, dan juru komunikasi. "Setelah pengenalan lapangan pertandingan, diyakini besok para atlet sudah bisa tampil dengan baik untuk memperebutkan 30 medali masing-masing sepuluh emas, sepuluh perak dan sepuluh perunggu itu," katanya, seperti dikutip Antara. Ia menyebutkan, sembilan provinsi yang menerjunkan atletnya adalah asal Bengkulu sebanyak lima orang, DKI Jakarta sebanyak dua atlet, Jawa Barat lima atlet, Jawa Tengah lima atlet, dan seorang atlet asal Kalimantan Timur. Selain itu seorang atlet dari Nusa Tenggara Barat, Sumatera Selatan, delapan atlet, Riau dan Sumatera Barat masing-masing seorang atlet. "Khusus dalam pertandingan boling, tidak diterapkan babak penyisihan hingga final melainkan pemenang dalam tiap pertandingan akan langsung diberikan medali," katanya kategori atlet yang bertanding terdiri atas TB1 yakni paralympian buta total, TB2 buta 3 meter, TB8 kursi roda, TB9 cacat kaki, dan TB10 cacat tangan. (EL)

Riau Tuan Rumah Peparnas XIV 2012

PEKANBARU- Riau kembali mendapat kesempatan untuk menjadi tuan rumah Pekan Paralympic Nasional (Peparnas) ke-XIV 2012. Kepastian Riau menjadi pelaksana pekan olahraga cacat ini berdasarkan rapat koordinasi antara KONI Pusat, PB PON dan NPC Riau di Jakarta, Selasa (21/9) Hal tersebut disampaikan Ketua Umum National Paralympic Committe (NPC) Riau Jaya Kusma, Rabu (22/9). Ia menjelaskan, pada rakor tersebut juga ditetapkan jadwal pelaksanaan Peparnas tersebut yaitu 14 hari setelah pelaksanaan PON XVIII selesai. Untuk cabang dan nomor yang dipertandingkan, kata Jaya telah disepakati sembilang cabang olahraga. Kesembilan cabor tersebut, atletik, angkat berat, bulutangkis, tenis meja, bola voli duduk, renang, balap kursi roda, atur dan futsal. Dari 9 cabor ini nantinya akan dibagi menjadi 682 nomor pertandingan. Jumlah ini mengalami penambahan dibanding sebelumnya. Di Peparnas tahun lalu di Kalimantan Selatan hanya mempertandingkan 8 cabor. Penambahan terjadi dengan masuknya cabang futsal. Selanjutnya untuk jumlah kuota atlet diputuskan sebanyak 1.000 atlet se-Indonesia diluar Offisial dan atlet tuan rumah. Sedangkan akomodasi akan ditanggung oleh tuan rumah sebesar 50 % dan 50 %-nya akan ditanggung masing-masing peserta. Untuk pertandingan sendiri rencananya nanti akan di pusatkan di Kota Pekanbaru. Oleh sebab itu menurut Jaya pihaknya akan selalu berkoordinasi dengan PB PON Riau dalam mempersiapkan Venue pertandingan ini. Sementara ketika ditanya mengenai kesiapan atlet tuan rumah dalam menghadapi Pepanas ini, Jaya menyebutkan pihaknya akan mempersiapkan kontingannya dalam waktu dekat ini dengan jumlah lebih kurang 100 atlet. Kontingen tersebut dijelaskannya merupakan hasil seleksi dari beberapa kejuaraan sebelumnya dan akan dilanjutkan dengan kegiatan Kejurda yang akan dilakukan 2011 mendatang usai pelaksanaan PORDA. Moment Kejurda tersebut nantinya akan dimanfaatkan sebagai ajang seleksi dalam pembentukan kontingen Pepanas Riau. Kontingen tersebut nantinya akan dilakukan TC penuh sampai pelaksanaan Peparnas nanti. Mengenai target Riau sendiri dalam perolehan medali nanti, Jaya mengatakan Riau sebagai tuan rumah pada Pepanas tersebut harus punya misi lebih baik dari pepanas sebelumnya. "Tahun lalu di Kaltim kita gagal masuk 10 besar, karena sekarang kita tuan rumah kita harus mampu lebih baik lagi, target kita adalah masuk 5 besar. Oleh sebab itu untuk bisa mencapai target tersebut kita harus bekerja keras dan serius dalam hal pembinaan, karena kita tidak ingin hanya sukses pada bidang penyelenggaraan saja, tetapi juga harus sukses dibidang prestasi.(*sumber riau mandiri)